Hello, everyone!

Tantangan hari keempat dari One Day One Post atau ODOP ini bertemakan ‘All About Writing‘.

Okay, then. Marilah kita jawab tantangannya sembari curcol dan mulai menulis!

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.”

Pramoedya Ananta Toer – House of Glass

Jika ditanya, kenapa menulis?

Karena sedari kecil aku hobi membaca dan terus mencecoki diri dengan bahan bacaan. Semua dibaca, mulai dari majalah, tabloid, koran, novel dan lain-lain. Bayangkan saja, waktu SD aku bisa membaca novel-novel sastra lama dengan ejaan zaman dahulu pula. Waktu SMP range bacaanku terus meluas. Saat itu juga aku bisa membaca buku-buku sejarah yang tebalnya bisa jadi bantal itu, sama buku-buku yang jarang dibaca orang lain, sebagai contoh: buku berjudul Atheis. Anak SMP mana yang sebegitu gilanya sama buku? Terus akhirnya mulai berkenalan dengan novel teenlit dan merembet ke semua jenis novel. Seiring waktu, jenis bacaanku terus berubah dan bertambah.

Kalau sekarang sih, daftar to be read di kamar sudah mencapai dua ratus judul buku. Iya aku memang separah itu.

Dan seringkali susah bagiku mengekspresikan sesuatu yang aku rasakan. Dulu sih ada yang bilang, aku ini manusia yang ekspresi wajahnya begitu-begitu saja. Mau marah, kesal, terkejut, sedih, takut, cemas ya mukanya gitu aja, tetap jutek. Mungkin raut wajah senang dan bahagia aja yang beda kali ya, haha XP

Lalu, kenapa malah nyasar di blog?

Well, awalnya membuat blog sekitar tahun 2008 atau 2009, di platform gratisan: blogspot. Dulu sih nulisnya ya semaunya aja, isinya pun cuma sekadar curhatan-curahatan alay. Namun kini sebagian besar postingan alay tersebut sudah dihapus, demi mengurangi jejak dari masa-masa kelam dahulu kala. Kalau pun diniatkan untuk serius menulis seperti misalnya review buku, pasti cuma bertahan beberapa hari dan kemudian berhenti. Sampai akhirnya beberapa bulan lalu nekat beli paket hosting dan domain (baca juga: Kenapa dari Domain Gratis berubah Menjadi Domain Berbayar). Nah biar tidak merasa rugi, akhirnya dipaksakan menulis. Yup, makanya sekarang malah ikutan ODOP. Aku masih harus belajar banyak sekali sih, tapi setidaknya aku berani memulai.

Tanpa memulai dan memperjuangkan sesuatu, kita tidak akan pernah tahu hasilnya bukan?

Menyesal? Jelas tidak. Keputusan tersebut malah mengantarkanku untuk berkenalan dengan banyak orang baru. Sebut saja keluarga Blogger Bengkulu dan GWC ini. Aku belajar banyak hal dari mereka semua.

Menulis juga membuatku berbagi. Apapun itu. Berbagi ilmu tidak akan membuatmu miskin, justru akan membuatmu semakin haus akan pengetahuan. Menulis membuatku mengapresiasi diri sendiri. Menulis menjadi sarana healing pribadi, menjadi alat untuk meredam emosi yang meledak-ledak dan menyembuhkan diri sendiri. Menulis juga membuatku merasa lebih hidup. Menulis dapat merekam jejak kehidupanku yang tidak seberapa ini.

I’m proud to be a writer, or at least … a blogger.

“Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa–suatu cara untuk menyentuh seseorang yang entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang.”

Seno Gumira Ajidarma – Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara

Kalau kamu, kenapa kamu juga memilih untuk menulis? Sharing yuk.. ^^

Dituliskan untuk #ODOP #OneDayOnePost #GoodWriterClub #GWC #BermanfaatdenganBlog #BermanfaatdenganSocialMedia

DMCA.com Protection Status

Pin It on Pinterest